|

Jumat, 26 Juli 2013

Kota Denpasar



Kota Denpasar merupakan jantung & pusat perintahan Propinsi Bali,Diresmikan menjadi ibukota propensi sejak tahun 1960,Denpasar sendiri mempunya arti “di Utara Pasar” .Dahulu kota Denpasar ini adalah ibukota kerajaan Badung yang mengontrol wilayah bagian selatan pulau Bali dari abad ke – 18 sampai  dengan ditaklukkannya Badung  oleh Belanda pada tahun 1906.
Seluruh kegiatan administrative provinsi ataupun kenegaraan yang penting pusatnya dikota Denpasar ini seperti Kantor Gubernur,kantor pos,air line, kantor imigrasi,consulate atau kedutaan dari Negara-negara sahabat.

                Pertumbuhan dan perkembangan kota ini sangat pesat,terutama semenjak Boom industry pariwisata sekitar tahun 1960.
                Sebuah jalan utama dikota Depasar yaitu Gajah mada merupakan jalan utama yang mejadi pusat perbelajaan  masyarakat yang ada diBali dari dahulu hingga saat ini,di ujung jalan ini tepatnya ditengah perempatan ada sebuah patung  Catur Muka / berwajah empat yang mengawasi empat arah mata angin : utara,selatan,timur,barat.
patung ini dibuat pada tahun 1972 untuk memperingati meletusnya perang puputan Badung yang terjadi pada tanggal 20 September 1906.
dialun-alun yang terletak ditenggara patung catur muka ada lapangan yang dinamakan Lapangan Puputan,dilapangan puputan inilah terjadinya perang sampai titik darah penghabisan (puputan)antara raja Bandung dan rakyat dengan penjajah Belanda.
Disebelah utara Lapangan berdiri megah kantor Jaya Sabha yaitu kantor tempat gubernur Bali menjamu para tamu tamu penting.
Di bagian timur lapangan dibangun sebuah pura megah yang diberi nama pura Jagatnatha yang didirikan pada tahun  1968,disebelah pura tersebut berdiri pula sebuah museum kebudayaan Bali yang diarsiteki oleh orang asing yang bernama Curt Grundler dengan konsep perpaduan antara pura dan istana kerajaan,museum ini didirikan pada tahun 1931.
Selain tempat-tempat diatas,masih banyak tempat-tempat lain yang layak dikunjungi di kota denpasar ini diantaranya adalah puri Pemecutan yang didalamnya telah dibangun tempat penginapan untuk turis.
puri pemecutan ini pernah dibangun ulang sesuai dengan aslinya setelah mengalami penghancuran oleh arteleri Belanda pada tahun 1906.Dipuri ini tersimpan Gamelan(sejenis alat music tradisional) emas yang terkenal sebagai warisan kerajaan.
 

By Unknown with No comments